Diskusi

Alat Pemutus dan Penyambung Arus Listrik Dinamakan

69
×

Alat Pemutus dan Penyambung Arus Listrik Dinamakan

Sebarkan artikel ini
Alat Pemutus dan Penyambung Arus Listrik Dinamakan

Alat pemutus dan penyambung arus listrik adalah perangkat penting dalam sistem kelistrikan. Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa jenis alat pemutus dan penyambung arus serta fungsinya dalam sistem kelistrikan. Ada beberapa jenis alat pemutus dan penyambung arus listrik yang sering digunakan dalam sistem kelistrikan.

1. Saklar (Switch)

Saklar atau switch adalah alat yang paling umum digunakan dan ditemui dalam keseharian kita untuk menghubungkan dan memutuskan aliran arus listrik. Saklar dapat ditemui di tempat-tempat seperti rumah tangga, kantor, dan berbagai gedung komersial. Fungsi utama dari saklar adalah untuk mengendalikan aliran arus listrik pada setiap sirkuit yang terhubung. Ada beberapa jenis saklar, seperti saklar tunggal (single-pole), saklar ganda (double-pole), dan saklar tiga arah (three-way).

2. Pembatas Arus (Circuit Breaker)

Pembatas arus atau circuit breaker adalah alat pemutus arus listrik yang dilengkapi dengan mekanisme pengatur dan automatis. Circuit breaker adalah alat pelindung yang berguna untuk mencegah kerusakan pada sistem kelistrikan akibat beban listrik yang berlebihan atau terjadi hubung singkat. Saat beban listrik melebihi batas maksimum yang telah ditentukan, circuit breaker akan langsung memutus arus listrik secara otomatis. Setelah permasalahan selesai, circuit breaker dapat disetel kembali untuk menghubungkan arus listrik secara manual atau otomatis tergantung jenisnya.

3. Sekring (Fuse)

Sekring atau fuse adalah alat pemutus arus listrik yang paling sederhana dan umum digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat kelebihan beban atau hubung singkat. Sekring memiliki komponen yang mudah meleleh (metal filament) saat aliran arus listrik melebihi batas yang telah ditentukan. Pemutusan arus listrik ini merupakan langkah awal untuk melindungi peralatan listrik yang terhubung dengan sekring tersebut. Sekring memiliki batasan arus dan tegangan yang harus diganti secara manual setelah terbakar.

4. Relay

Relay adalah alat penyambung arus listrik yang berfungsi sebagai saklar dalam suatu sirkuit listrik, di mana relay dapat diaktifkan dengan menggunakan sinyal listrik yang lebih kecil. Sinyal listrik ini akan menarik kontak relay yang kemudian menyambung atau memutuskan arus listrik dari sirkuit tersebut. Relay digunakan dalam berbagai aplikasi seperti sistem proteksi dan kontrol industri.

5. Kontaktor

Kontaktor adalah alat penyambung dan pemutus arus listrik yang sering digunakan dalam sistem kelistrikan dengan daya yang besar, seperti motor listrik, peralatan industri, dan distribusi listrik. Kontaktor bekerja dengan prinsip yang sama seperti relay, yaitu menggunakan sinyal listrik yang lebih kecil untuk mengontrol aliran arus listrik yang besar.

Jadi, itulah beberapa jenis alat pemutus dan penyambung arus listrik yang sering digunakan dalam sistem kelistrikan. Setiap alat pemutus dan penyambung arus memiliki fungsinya masing-masing untuk melindungi peralatan listrik dan mengontrol aliran arus listrik dalam berbagai aplikasi.