Ada beberapa ritual dan adat yang berbeda-beda dalam setiap proses pemakaman di berbagai peradaban, agama, dan budaya dunia. Meskipun demikian, sebagian besar tradisi membawa makna yang sama, yaitu memberikan penghormatan terakhir terhadap orang yang telah meninggal. Artikel ini akan mencoba mengupas tentang bagian tubuh jenazah yang harus menempel pada tanah saat dikuburkan.
Rasanya penting untuk dicatat bahwa konsep menempelkan bagian tubuh jenazah pada tanah saat pemakaman memiliki dasar yang berbeda, tergantung pada konteks kultur dan agama. Misalnya, dalam Islam, melalui Hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Makhluk yang pertama kali merasakan kematian adalah perut.”
Perut disebut sebagai bagian yang harus menempel pada tanah saat dikuburkan karena dianggap sebagai bagian tubuh pertama yang merasakan kematian.
Selain itu, ada juga beberapa tradisi yang menerapkan konsep ini dengan cara memposisikan tubuh dengan sisi kanan menempel pada tanah. Ini dipercaya agar jenazah lebih mudah menghadapi “qiblat” atau arah menuju Ka’bah di Mekkah, sebuah ritual yang banyak diikuti oleh umat Islam.
Jadi, bagian tubuh yang harus menempel pada tanah saat dikuburkan bisa bervariasi berdasarkan kultur dan agama. Namun secara garis besar, konsep ini menerapkan prinsip bahwa tubuh manusia, setelah meninggal, harus dikembalikan ke alam, lebih khusus lagi, kepada tanah, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan.
Tidak ada aturan yang sama dan tepat tentang bagaimana menguburkan orang mati. Misalnya, dalam beberapa agama, seperti Hindu dan Buddha, praktik kremasi lebih umum dilakukan dibandingkan penguburan. Ritus pemakaman juga sangat bervariasi dari satu budaya ke budaya lainnya.
Namun, dalam semua proses kematian, satu hal yang tetap sama adalah penghargaan dan rasa hormat terhadap orang yang telah pergi. Baik itu melalui penguburan fisik atau simbolis, yang penting adalah memberikan penghormatan yang pantas bagi mereka yang telah meninggal.
Dengan pengetahuan yang kita dapatkan tentang bagian tubuh jenazah yang harus menempel pada tanah saat dikuburkan, kita membuka mata kita terhadap berbagai praktik budaya dan agama, membantu kita untuk lebih saling menghargai dan menghormati perbedaan kita.