Diskusi

Hancurnya Alam Semesta sehingga Alam Dunia Musnah dan Berganti dengan Alam Baru Disebut?

65
×

Hancurnya Alam Semesta sehingga Alam Dunia Musnah dan Berganti dengan Alam Baru Disebut?

Sebarkan artikel ini
Hancurnya Alam Semesta sehingga Alam Dunia Musnah dan Berganti dengan Alam Baru Disebut?

Apa yang terjadi bila alam semesta yang kita kenal hancur dan dunia kita musnah, digantikan dengan alam baru? Pertanyaan ini melibatkan dua konsep besar dalam fisika dan kosmologi: kosmik bencana tak terelakkan (terutama melalui peristiwa ‘Big Rip’) dan ide tentang alam semesta baru atau multiverse.

Proses hancurnya alam semesta akrab dalam teori Big Rip. Ini adalah model teoretis yang berdasarkan pada konsep energi gelap dan bagaimana pengaruhnya terhadap perluasan alam semesta. Menurut model ini, di titik tertentu, energi gelap akan menjadi begitu dominan sampai-sampai menyebabkan alam semesta memperluas pada tingkat yang semakin cepat. Akhirnya, ini akan sampai pada titik di mana gravitasi tidak lagi bisa menahan alam semesta bersama-sama dan ia akan merobek atau “rip” apart, mencabik-cabik segala sesuatu dalam proses, termasuk planet, bintang, dan bahkan atom.

Namun demikian, apakah akhir dari alam semesta kita berarti akhir dari semua eksistensi? Tidak juga. Konsep multiverse, gagasan bahwa alam semesta kita hanya salah satu dari banyak alam semesta, atau “multiverse,” memberikan kemungkinan untuk terbentuknya alam baru.

Teori ini menggambarkan berbagai alam semesta mungkin lahir dari apa yang disebut “quantum fluctuation” dalam ruang kosong. Alam semesta baru ini mungkin memiliki fisika dan konstanta alam yang berbeda, dan diperkirakan dapat terbentuk bahkan ketika alam semesta kita sendiri berakhir. Dengan demikian, hal yang biasa disebut dengan hancurnya alam semesta dan lahirnya alam baru di dalam perbincangan ilmiah adalah tentang teori Big Rip dan konsep multiverse.

Dalam konteks ini, hancurnya alam semesta sehingga alam dunia musnah dan berganti dengan alam baru adalah sesuatu yang dapat didefinisikan dan dijelaskan dengan menggunakan konsep-konsep filsafat dan fisika modern. Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah topik spekulatif dan teoritis, dan saat ini masih menjadi subjek dari penelitian dan perdebatan intensif di antara para ilmuwan.