Diskusi

Jelaskan Secara Singkat Sejarah Korupsi di Masa Kerajaan dan di Masa Penjajahan

63
×

Jelaskan Secara Singkat Sejarah Korupsi di Masa Kerajaan dan di Masa Penjajahan

Sebarkan artikel ini
Jelaskan Secara Singkat Sejarah Korupsi di Masa Kerajaan dan di Masa Penjajahan

Sejarah korupsi tidak lepas dari sejarah peradaban manusia itu sendiri. Dalam pencarian kekuasaan, harta, dan pengaruh, manusia seringkali melanggar norma dan peraturan yang berlaku, dan melakukan tindakan korupsi. Artikel ini akan menjelaskan secara singkat sejarah korupsi selama era kerajaan dan era penjajahan.

Korupsi di Masa Kerajaan

Di era kerajaan, struktur pemerintahan yang berlaku sangat sentralistik dan otoriter. Kerajaan adalah institusi penuh yang memerintah tanpa membagi kekuasaan. Dalam sistem seperti ini, kerajaan mengendalikan segala kebijakan ekonomi dan memiliki hak atas semua jenis sumber daya. Korupsi muncul dalam berbagai bentuk, seperti penghindaran pajak, penyelewengan dana rakyat, dan penyalahgunaan kekuatan oleh pejabat tinggi kerajaan. Tanpa sistem pengecekan dan keseimbangan yang efektif, korupsi menjadi hal yang sangat umum dan sulit diberantas.

Sebagai contoh, dalam sejarah China kuno, korupsi marak di antara pejabat kerajaan selama dinasti Tang dan Song. Di Mesir kuno, pejabat di masa Firaun seringkali menerima suap dan hadiah dari pengusaha untuk mendapatkan hak istimewa.

Korupsi di Masa Penjajahan

Bagi bangsa-bangsa yang pernah menjajah, korupsi adalah suatu alat untuk mengontrol dan merampas kekayaan dari daerah jajahan. Mereka menyalahgunakan kekuasaan dan posisi mereka untuk memaksakan pajak berlebihan, memonopoli perdagangan, dan merampas sumber daya alam dari bangsa yang diduduki.

Contoh korupsi pada masa penjajahan adalah apa yang terjadi selama masa penjajahan Belanda di Indonesia. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) terkenal dengan sistem pemanfaatan, penghisapan, dan penyalahgunaan kekuasaan yang terorganisasi merampas kekayaan alam Indonesia. Jaksa-jaksa kolonial kerap menerima suap dan melakukan penyelewengan hukum untuk keuntungan pribadi.

Kesimpulan

Meskipun korupsi telah ada selama berabad-abad dan memiliki akar yang dalam dalam sejarah manusia, fenomena ini bukanlah bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat manusia. Dengan sistem pemantauan, peraturan yang ketat, dan penegakan hukum, kita bisa bergerak maju untuk menghapus korupsi dari masyarakat kita. Kini, tindakan korupsi tidak lagi menjadi fenomena yang dapat ditoleransi dan semakin banyak negara yang berjuang untuk memberantas praktik ini. Akan tetapi, sejarah telah menunjukkan bahwa perjuangan melawan korupsi ini selalu menjadi tantangan besar.