Diskusi

Kapankah Bumi Beredar dan Kapan Pula Hancur Menurut Ilmu Alam

61
×

Kapankah Bumi Beredar dan Kapan Pula Hancur Menurut Ilmu Alam

Sebarkan artikel ini
Kapankah Bumi Beredar dan Kapan Pula Hancur Menurut Ilmu Alam

Bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya kita yang terdiri dari delapan planet. Bumi beredar mengelilingi Matahari dengan waktu satu tahun, serta berotasi pada porosnya sendiri yang memakan waktu 24 jam untuk satu kali putaran. Bumi juga telah mengalami berbagai perubahan sepanjang sejarahnya, mulai dari terbentuknya hingga saat ini. Tetapi pertanyaan yang sering muncul adalah, kapan bumi beredar dan kapan pula hancur menurut ilmu alam?

Kapankah Bumi Beredar

Bumi beredar di sekitar Matahari sebagai hasil dari teori Nebula. Menurut teori ini, sistem tata surya terbentuk akibat adanya kontraksi dan pembentukan protoplanet dari sebuah awan gas dan debu yang sangat besar sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Proses ini membentuk Matahari di pusat awan nebula, sementara materi yang tersisa akhirnya membentuk planet-planet yang kita ketahui saat ini, termasuk Bumi.

Seiring waktu, Bumi mengalami proses peleburan dan pembentukan inti yang menghasilkan panas yang diperlukan untuk menjalani proses-proses geologis, seperti pembentukan kerak bumi, atmosfer, serta hidrosfer. Diperkirakan Bumi memulai beredar sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu ketika protoplanet telah mencapai tingkat kestabilan tertentu untuk orbitnya di sekitar Matahari.

Kapan Pula Bumi Hancur Menurut Ilmu Alam

Mengenai kapan Bumi akan hancur, terdapat berbagai teori dan perhitungan dalam ilmu alam. Salah satu teori yang diterima secara luas dalam ilmu astrofisika adalah kiamat Matahari atau dikenal sebagai “Fase Kemerahan” atau “Red Giant Phase”. Fase ini diperkirakan akan terjadi sekitar 5 miliar tahun dari sekarang. Ketika fase ini terjadi, Matahari akan mengembang menjadi raksasa merah dan ukurannya akan membesar menyebabkan kehancuran Bumi.

Pada fase ini, Matahari memang tidak akan menelan Bumi sepenuhnya. Namun, suhu Bumi akan meningkat pesat hingga menyebabkan kehancuran ekosistem dan kehidupan yang ada. Kemudian, seiring dengan berakhirnya fase kemerahan, Matahari akan berubah menjadi “White Dwarf” yang mana pada akhirnya akan menyebabkan Bumi terlempar ke angkasa atau tertarik oleh gaya gravitasi bintang lain.

Terdapat juga kemungkinan bagaimana Bumi akan hancur karena faktor eksternal, seperti tabrakan dengan benda luar angkasa yang besar, supernova dari bintang dekat, atau bahkan perubahan gravitasi akibat pergerakan galaksi dan bintang-bintang di sekitarnya.

Namun, penanggalan pasti mengenai kapan Bumi akan hancur masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Kalaupun Bumi akan hancur, terlalu banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Dalam waktu jangka panjang, perubahan stabil atau tidaknya kondisi di Bumi, baik dari faktor internal maupun eksternal, akan mempengaruhi keberlangsungan hidup di Bumi.

Kesimpulan

Bumi telah beredar sejak 4,5 miliar tahun yang lalu dan diperkirakan akan hancur dalam waktu 5 miliar tahun ke depan, tetapi waktu pasti kehancuran Bumi masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Meskipun demikian, pemahaman kita tentang sejarah dan masa depan Bumi terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu alam dan penemuan teknologi baru.