Dalam dunia pendidikan, kurikulum memegang peran penting sebagai petunjuk atau pedoman bagi proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah-sekolah. Secara umum, kurikulum dapat dimaknai sebagai rencana pembelajaran yang berisi deskripsi materi, metode pengajaran, serta target yang harus dicapai oleh murid. Namun, interpretasi ini dapat lebih diperluas. Kurikulum, jika dilihat dari lensa yang lebih luas, dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang dipelajari oleh murid.
Pengertian Kurikulum
Tradisional, kurikulum merupakan rencana atau blueprint yang digunakan oleh guru dan institusi pendidikan untuk memberikan arahan tentang apa dan bagaimana pengajaran harus dilakukan. Kurikulum ini biasanya mencakup daftar materi pengajaran, metode pengajaran, dan tujuan pembelajaran. Namun, pengertian kurikulum modern melampaui pemahaman ini.
Kurikulum sebagai Segala Sesuatu yang Dipelajari Murid
Menginterpretasikan kurikulum sebagai segala sesuatu yang dipelajari oleh murid mengimplikasikan pemahaman yang lebih luas. Dalam konteks ini, bukan hanya pengetahuan secara akademik saja yang menjadi bagian dari kurikulum, tetapi juga pengalaman dan keterampilan yang diperoleh murid selama proses belajar mengajar.
Banyak faktor yang berkontribusi dalam proses belajar ini, antara lain: interaksi antara murid dan guru, interaksi antara murid dan teman sebaya, serta pengalaman langsung murid dalam melakukan praktik. Selain itu, faktor lingkungan dan budaya sekolah juga menjadi bagian integral dari kurikulum ini.
Hal ini berarti bahwa kurikulum tidak hanya berfokus pada pengetahuan yang diperoleh melalui buku pelajaran. Faktor-faktor lain seperti pengembangan sosial dan emosi, serta kemampuan ‘soft skills’ seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berpikir kritis, menjadi bagian dari kurikulum ini.
Pentingnya Mendefinisikan Kurikulum secara Lebih Luas
Pendekatan ini penting karena pendidikan bukan hanya tentang transmisi pengetahuan. Lebih dari itu, pendidikan telah berkembang menjadi suatu proses untuk membantu murid mengembangkan potensi dan keterampilan mereka sehingga siap menghadapi tantangan di masa depan.
Dengan melihat kurikulum sebagai segala sesuatu yang dipelajari oleh murid, pendidikan tidak hanya berfokus pada segi akademik, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti pengembangan emosi, sosial, dan keterampilan hidup yang penting bagi setiap individu. Ini untuk mempersiapkan murid menghadapi kehidupan pasca sekolah, baik itu melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memasuki dunia kerja, maupun berfungsi secara efektif dalam masyarakat.
Dengan demikian, kurikulum yang dimaknai dalam sudut pandang ini yang akan menjamin bahwa setiap murid mendapatkan pengalaman belajar yang menyeluruh dan bermakna yang akan membantu mereka berkembang menjadi individu yang utuh. Sebagai kesimpulan, kurikulum bukan hanya tentang apa yang diajarkan di sekolah, tetapi tentang segala sesuatu yang dipelajari murid.