Diskusi

Temukan Kosakata Non-Baku pada Teks dan Ubahlah ke Bentuk Baku

70
×

Temukan Kosakata Non-Baku pada Teks dan Ubahlah ke Bentuk Baku

Sebarkan artikel ini
Temukan Kosakata Non-Baku pada Teks dan Ubahlah ke Bentuk Baku

Berasal dari beragam latar belakang kultural dan linguistik, Bahasa Indonesia memiliki kekayaan kosakata yang tak terhingga. Namun, seringkali, kita menemukan kata-kata tidak baku atau non-formal dalam berbagai jenis teks, baik cetak maupun media digital. Mengubah kosakata non-baku menjadi baku bisa menjadi langkah penting dalam mempertinggi kualitas penulisan dan komunikasi kita. Berikut cara mencari dan mengubah kosakata non-baku ke bentuk baku.

Apa Itu Kosakata Non-Baku?

Sebelum memulai, kita perlu mengerti apa yang dimaksud dengan ‘kosakata non-baku’. Kosakata non-baku adalah penulisan dan/ atau pengucapan kata yang tidak sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kata-kata non-baku biasanya muncul karena adanya kesalahan penulisan, pelafalan, atau penggunaan kata dalam konteks yang salah.

Menemukan Kosakata Non-Baku

Ketika membaca sebuah teks, kita perlu menjaga kewaspadaan terhadap kata-kata yang tampak tidak benar atau ‘salah rasanya’. Adakalanya, non-baku itu berarti kata itu digunakan di luar konteks yang tepat, atau memiliki ejaan yang salah. Beberapa kata umum yang sering ditemukan dalam bentuk non-baku, misalnya: ‘karna’ seharusnya adalah ‘karena’, ‘ngga’ yang baku adalah ‘tidak’, atau ‘cuma’ yang seharusnya ‘hanya’.

Cara termudah untuk menemukan kata-kata non-baku adalah dengan menggunakan Buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) secara online.

Mengubah Kosakata Non-Baku ke Baku

Setelah menemukan kata-kata non-baku, langkah selanjutnya adalah mengubahnya menjadi bentuk yang baku. Misalkan kita menemukan kata ‘nyampe’ di dalam sebuah teks, kata ‘nyampe’ inilah yang perlu kita ubah menjadi ‘sampai’.

Begitu juga, ‘ngomong’ menjadi ‘berbicara’, ‘grogi’ menjadi ‘gugup’, dan seterusnya. Memerlukan waktu dan usaha untuk melakukan ini, tetapi hasilnya akan sangat berarti dalam meningkatkan kualitas komunikasi dan penulisan kita.

Mengapa Penting Menggunakan Kosakata Baku?

Penggunaan kosakata baku sangat penting dalam konteks formal karena mencerminkan keprofesianan dan rasa hormat terhadap pembaca atau pendengar. Selain itu, dengan menggunakan kosakata baku, kita mempermudah pembaca atau pendengar dalam memahami pesan yang ingin kita sampaikan.

Dalam kesimpulannya, mengubah kosakata non-baku menjadi baku bukan merupakan tugas yang mudah, memerlukan ketelitian dan kebiasaan. Namun, dengan praktik dan ketekunan, kita bisa memperbaiki penulisan dan berbicara kita menuju lebih baik dan lebih efektif.