Dalam era pendidikan moderen, sekolah inklusi telah menjadi salah satu pendekatan yang diterima secara global dalam memenuhi kebutuhan semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Walaupun begitu, satu pertanyaan yang seringkali muncul adalah apakah siswa berkebutuhan khusus dalam setting sekolah inklusi memerlukan guru pendamping. Argumen ini mengajukan bahwa guru pendamping mungkin tidak perlu bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi.
Mendefinisikan Sekolah Inklusi
Sebelum melanjutkan, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah bentuk pendekitan di mana siswa dengan dan tanpa kebutuhan khusus belajar bersama di ruangan dan kelompok yang sama. Tujuan utama sekolah inklusi adalah untuk mencapai penerimaan sosial dan kesetaraan pendidikan bagi semua siswa, sambil memberikan peningkatan akses dan partisipasi dalam kurikulum.
Fungsi Guru Pendamping
Guru pendamping biasanya ditunjuk untuk mendukung siswa berkebutuhan khusus dalam belajar. Mereka merancang dan melaksanakan strategi intervensi yang khusus, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk siswa berkebutuhan khusus dapat belajar bersama dengan siswa lainnya.
Tidak Perlu Guru Pendamping?
Namun, argumen di sini adalah bahwa dalam konteks sekolah inklusi, peran guru pendamping mungkin tidak diperlukan. Ada beberapa alasan mendasar yang mendukung argumen ini:
- Pendekatan Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa: Sekolah inklusi mendasarkan pendekatan mereka pada model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dalam model ini, peran guru adalah untuk memfasilitasi belajar, bukan untuk memberikan instruksi langsung. Siswa diberdayakan untuk menjadi pemimpin dalam pembelajaran mereka sendiri, baik itu siswa berkebutuhan khusus maupun yang tidak.
- Adaptasi Kurikulum dan Strategi Pembelajaran: Sekolah inklusi menekankan pentingnya mengadaptasi kurikulum dan strategi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan semua siswa. Dalam hal ini, adaptasi ini harus mencakup siswa berkebutuhan khusus. Jadi, bukan guru pendamping yang menjaga keberhasilan siswa berkebutuhan khusus, tetapi kurikulum dan metode pengajaran yang dirancang dengan baik untuk mempertimbangkan kebutuhan mereka.
- Tingkatkan Partisipasi dan Interaksi Sosial: Salah satu tujuan utama sekolah inklusi adalah untuk meningkatkan partisipasi dan interaksi sosial siswa berkebutuhan khusus dengan siswa lainnya. Kehadiran guru pendamping bisa menjadi rintangan dalam mencapai tujuan ini, karena bisa menciptakan perasaan isolasi bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pendidikan inklusif harus dirancang sedemikian rupa untuk memastikan bahwa setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang kondusif, mendukung, dan setara. Meski fase transisi yang sulit mungkin terjadi, tetapi jika strategi dan metode yang tepat ditempatkan, tidak memerlukan guru pendamping bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi adalah mungkin dan dapat menjadi bagian integral dari pendidikan inklusif yang sukses.