Bhinneka Tunggal Ika, sebuah frasa dalam bahasa Jawa Kuno yang secara harfiah dapat diterjemahkan menjadi “Berbeda-Beda tetapi Tetap Satu”, diajukan sebagai semboyan negara oleh para pendiri Republik Indonesia.
Sejarah dan Asal Usul
Penyebutan Bhinneka Tunggal Ika pertama kali muncul dalam naskah salah satu kakawin (puisi Hindu-Jawa) yaitu Kakawin Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular, seorang penyair Jawa pada abad ke-14. Semboyan ini mencerminkan semangat persatuan dan keberagaman yang ada di Indonesia, sebuah negara yang memiliki berbagai suku, agama, ras, dan budaya.
Pengusulan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Pengusulan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara diperjuangkan oleh para tokoh pendiri bangsa, termasuk pendiri dan pemimpin pertama Republik Indonesia, Soekarno. Pada saat itu, Indonesia baru merdeka dan berhadapan dengan tantangan membentuk negara yang beragam. Soekarno berkeyakinan bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika mencerminkan esensi berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia.
Didukung juga oleh tokoh-tokoh lain seperti Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Soepomo, mereka melihat Bhinneka Tunggal Ika sebagai representasi kebhinekaan dan kesatuan bangsa. Hal tersebut merupakan visi dan aspirasi mereka bagi bangsa Indonesia, suatu bangsa yang mampu bersatu dalam keberagaman.
Legalisasi
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika diresmikan menjadi semboyan negara Republik Indonesia melalui Undang-Undang Dasar 1945. Semboyan tersebut diabadikan pada lambang negara, Garuda Pancasila.
Simbol Dari Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, tetapi menjadi fondasi penting dari identitas bangsa dan negara Indonesia. Ia mengakui keberagaman dan mempromosikan persatuan, mewakili filosofi yang mendalam tentang bagaimana keberagaman yang ada justru memperkaya dan memperkuat jati diri bangsa.
Dalam konteks sekarang, Bhinneka Tunggal Ika tetap relevan. Semboyan ini memainkan peran penting dalam mempromosikan perdamaian, toleransi dan keharmonisan antar kelompok berbeda di Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika mengajari kita semua bahwa meski kita berbeda dalam banyak hal, kita tetap satu, kita adalah satu bangsa, satu tanah air, Indonesia.
Di masa depan, diharapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tetap menjadi landasan dalam memperkuat keragaman dan persatuan Indonesia.